ASPIRASIKU – Kereta Ceat Jakarta Bandung mendapat banyak sorotan lantaran nilai investasinya yang sangat besar untuk menghubungkan kedua kota besar tersebut.
Namun alih-alih dapat apresiasi, beberapa pihak menyebut proyek kereta cepat Jakarta Bandung akan rugi total dan tidak akan untung sampai kiamat.
Atas pernyataan itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara. Menurutnya Kereta Cepat Jakarta-Bandung dibuat bukan untuk nyari pendapatan negara, namun untuk melayani kebutuhan transportasi Masyarakat.
Baca Juga: Ini 10 Cara Mengecek Formasi CPNS dan PPPK 2023, Lengkap untuk Tiap Instansi dan Pemda
Jokowi menyatakan yang terpenting dari pembangunan proyek ini adalah pelayanan, bukan persoalan untung dan rugi.
“Yang paling penting rakyat dilayani dengan baik, rakyat dilayani dengan cepat, karena fungsi transportasi massal itu di situ, bukan untung dan rugi," beber Jokowi kepada awak media di Stasiun Padalarang, Bandung, siang tadi, Senin (2/10/2023).
Sebelumnya tarif kereta Cepat Jakarta Badung diperkirakan mencapai Rp 250-350 ribu, besaran tarif itu disebut akan membuat PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) selaku operator merugi.
Terkait hal itu, Jokowi menyarankan awak media agar menanyakan hal-hal teknis kepada pihak KCIK selaku operator.
“Nanti ditanyakan ke KCIC, yang seperti itu tanyakan ke KCIC," kata Jokowi.
Adapun kekhawatiran proyek kereta cepat ini idak akan untung pernah disampaikan oleh pakar Bisnis Rhenald Kasali.
Namun ia menyebut proyek transportasi umum memang bukan bicara untung ataupun rugi dan hampir di semua negara yang membangun proyek transportasi tidak akan menguntungkan.
“Semua proyek transportasi umum memberikan layanan secara penuh kepada masyarakat. Ada yang bilang sampai kiamat nggak akan balik modal. Saya pernah ke Eropa dan hampir semua di sana nggak ada yang balik modal," kata Rhenald beberapa waktu lalu. ***