ASPIRASIKU - Menggunakan celana jeans ketika mendaki memang sudah hampir jadi kebiasaan para pendaki. Padahal kebiasaan buruk ini sangat merugikan. Yuk kita simak.
Meski kelihatannya nyaman, menggunakan pakaian berbahan dasar kaku seperti jeans memiliki banyak resiko. Berikut ini resiko-resiko yang akan terjadi bila kamu menggunakan jeans saat mendaki.
1. Dapat mengalami Hipotermia
Celana jeans berbeda dengan celana lainnya. Celana jeans memiliki ketebalan yang bisa dibilang lebih tebal dengan celana lainnya. Hal itu menyebabkan celana jeans mudah basah dan sulit untuk kering. Jeans yang basah karena air akan membuat suhu tubuh menurun dan akhirnya kedinginan atau mengalami Hipotermia.
Baca Juga: Raja Kupang Leopold Nicholaas Nisnoni Tagih Janji Presiden Jokowi Revitalisasi Cagar Budaya Sonaf
2. Menyebabkan jamur di kulit
Saat mendaki, sudah pasti keringat berada dimana - mana. Keringat yang keluar di bagian tubuh tertentu, misalkan di bagian paha pada tubuh yang sangat rawan terkena jamur. Saat berkeringat membuat kulit jadi lembab yang akhirnya memicu tumbuh jamur pada kulit.
Kalau di Indonesia, kita pasti akrab dengan penyakit kulit seperti, kurap, kadas dan buduk.
Baca Juga: Langkah Awal Membuat Bonsai untuk Pemula
3. Melukai kulit
Celana Jeans yang kasar saat dipakai ketika mendaki akan mengalami gesekan pada kulit yang akan membuat kulit lecet atau melukai kulit
4. Menyebabkan Cidera
Celana jeans yang robek, terutama robek di bagian dengkul sebenarnya itu sangat bahaya. Ketika mendaki di samping ada jurang, bisa saja bagian celana yang robek di bagian dengkul itu tersangkut di ranting pohon, semak-semak atau di manapun itu. Tentu hal ini akan membuatmu cidera.
Biasanya, kebiasaan pendaki mengenakan jeans kerap dilakukan oleh pendaki pemula yang belum mengetahui resikonya. Saat ini, kamu sudah mengetahuinya, kan? Yuk bijak dalam berkegiatan alam bebas.***