Sebaliknya, Shin Tae-yong lebih berpengalaman menangani tim nasional di turnamen besar. Pada 2016, ia memimpin Timnas Korea Selatan U-23 hingga perempat final Olimpiade Rio.
Ia juga menjadi pelatih Timnas Korea Selatan U-20 di Piala Dunia U-20 2017, membawa tim tersebut mencapai babak 16 besar.
Puncak kariernya datang saat menjadi pelatih utama Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018.
Baca Juga: Inilah 10 Universitas Ini Paling Banyak Pendaftar pada SNBP 2024, Yuk Disimak
Dalam turnamen itu, STY mencatat sejarah dengan mengalahkan Jerman, juara bertahan, 2-0 di babak penyisihan grup.
Pada 2020, STY ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia. Ia membawa Garuda melaju ke final Piala AFF 2020, lolos ke Piala Asia 2023, dan bersaing di Kualifikasi Round 3 Piala Dunia 2026.
Meski prestasinya diakui, PSSI memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan STY di tengah perjuangannya memimpin Timnas Indonesia.
Baca Juga: Prediksi Rata-rata Nilai Raport Supaya Bisa Lolos SNBP 2025 Pada IPB! Cek Selengkapnya
Karier sebagai Pemain
Sebagai pemain, baik Kluivert maupun STY memiliki rekam jejak yang gemilang.
Kluivert adalah striker andalan Ajax Amsterdam, Barcelona, dan PSV Eindhoven, serta pernah berseragam AC Milan, Newcastle United, Valencia, dan Lille. Ia bergelimang gelar, termasuk Liga Champions bersama Ajax.
Di sisi lain, STY adalah gelandang serang yang sukses membawa Seongnam Ilhwa Chunma meraih tiga gelar K-League berturut-turut.
Baca Juga: Nikah di KUA Bayar Berapa? Update Info 2025 dan Persyaratannya
Ia juga memenangkan Asian Club Championship dan dinobatkan sebagai Most Valuable Player (MVP) K-League.
Dalam kesimpulannya, perbandingan antara Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert menunjukkan keunggulan masing-masing.