olahraga

Timnas Indonesia Kini Tanpa Nahkoda Usai Menuai Hasil 'Telur Busuk' dan Hancurnya Harapan Besar Usai Kegagalan Masuk Piala Dunia 2026

Minggu, 26 Oktober 2025 | 12:00 WIB
Menyoroti kekosongan kursi kepelatihan Timnas Indonesia usai juru taktik asal Belanda, Patrick Kluivert dipecat PSSI. (Instagram.com/@patrickkluivert)

“Ini adalah tim kepelatihan terbaik yang pernah kita miliki. Semoga prestasi dari semua sisi juga menghasilkan yang terbaik untuk Indonesia,” tulis Arya saat itu.

Namun, harapan tersebut belum terwujud. Indonesia gagal mengamankan satu pun poin di Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, setelah sebelumnya hanya mengoleksi enam poin di Round 3.

Kritik dari Pengamat: “Main Acak-acakan”

Pengamat sepak bola Bung Binder menilai hasil buruk itu menjadi salah satu faktor utama berakhirnya masa kepelatihan Kluivert.

Baca Juga: Viral! Pegawai SPPG Bekasi Laporkan Atasan Atas Dugaan Pelecehan dan Penganiayaan di Tempat Kerja

Dalam kanal YouTube-nya Bola Bung Binder, Sabtu (25/10/2025), ia menyebut permainan Timnas Indonesia di bawah Kluivert justru mengalami kemunduran dibanding era Shin Tae-yong (STY).

“Yang saya pertanyakan alasan konkret dari PSSI soal pemecatan Kluivert. Di atas kertas, memang target Piala Dunia gagal dicapai, tapi permainan juga menurun drastis,” ujar Binder.

Binder bahkan melontarkan analogi tajam untuk menggambarkan hasil tanpa poin Garuda di Round 4.

“Nol poin itu ibarat telur busuk dan telur asin. Kalau telur asin tidak masalah, tapi ini telur busuk,” sindirnya.

Baca Juga: Gubernur Jabar Kaget: Air Aqua Ternyata dari Sumur Bor, Bukan Mata Air Pegunungan

Menurutnya, secara taktis tim Kluivert tampil tanpa arah dan kehilangan organisasi permainan.

“Gaya main Timnas Indonesia di bawah Kluivert itu acak-acakan. Ini mengecewakan,” tegasnya.

PSSI Masih Cari Pengganti

Hingga kini, PSSI belum mengumumkan sosok pengganti Kluivert. Publik menanti siapa yang akan menempati kursi pelatih kepala Timnas Indonesia berikutnya dan membawa kembali konsistensi performa Garuda seperti era Shin Tae-yong.

Harapan besar kini tertuju pada pelatih baru — siapa pun dia — agar mampu mengembalikan identitas permainan Indonesia dan menatap masa depan dengan strategi yang lebih matang.***

Halaman:

Tags

Terkini