ASPIRASIKU — Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah resmi membuka pendaftaran rekrutmen Dai Komunitas untuk penugasan di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
Program ini bertujuan menghadirkan perubahan yang menginspirasi melalui dakwah Islam yang membumi dan memberdayakan masyarakat di daerah-daerah pelosok Indonesia.
Rekrutmen ini dibuka mulai tanggal 7 hingga 17 Mei 2025, dan diperuntukkan bagi individu yang memiliki semangat dakwah, kepedulian sosial tinggi, serta siap mengabdi di daerah-daerah dengan akses terbatas.
Masa pengabdian berlangsung selama 1 tahun, dengan kemungkinan perpanjangan berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi dari tim pelaksana.
Baca Juga: Pelajar Harus Tahu! Contoh Penerapan Norma Hukum dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Menurut informasi resmi dari akun Instagram @ldkmuofficial, LDK PP Muhammadiyah menyediakan sejumlah fasilitas bagi para Da'i Komunitas yang terpilih.
Fasilitas tersebut meliputi nafkah bulanan, akomodasi keberangkatan, konsumsi harian, serta pelatihan eksklusif yang akan memperkuat kapasitas para peserta dalam berdakwah di tengah masyarakat.
Selain itu, para da'i akan memperoleh sertifikat resmi, menjadi bagian dari Korps Da'i Muhammadiyah, dan tentunya mendapatkan pengalaman dakwah yang berharga di lapangan.
Adapun persyaratan utama untuk mengikuti program ini antara lain: berusia 21–40 tahun, pendidikan minimal S1, mampu membaca Al-Qur’an dengan tartil, serta memiliki jiwa kepemimpinan dan kemampuan berinteraksi dengan masyarakat.
Baca Juga: Produktif Tanpa Lupa Bahagia, Inilah 7 Prinsip Kerja Orang Skandinavia
Selain itu, calon peserta juga harus mampu menjadi imam, khatib, dan penceramah, serta memiliki kemampuan digital.
Hafalan Al-Qur’an akan menjadi nilai tambah dalam proses seleksi.
Program ini diinisiasi sebagai bagian dari komitmen Muhammadiyah untuk memperluas jangkauan dakwah hingga ke daerah-daerah yang selama ini minim sentuhan pembinaan keagamaan secara langsung.
Melalui pengiriman Da'i Komunitas, diharapkan terjadi peningkatan literasi keislaman, penguatan ukhuwah Islamiyah, serta lahirnya komunitas-komunitas yang lebih mandiri dan religius di wilayah 3T.
