Puisi Kemerdekaan Chairil Anwar, Rekomendasi untuk Dibaca di HUT RI ke 77

- Senin, 15 Agustus 2022 | 16:20 WIB
Puisi kemerdekaan Chairil Anwar (Freepik.com)
Puisi kemerdekaan Chairil Anwar (Freepik.com)

ASPIRASIKU - Inilah puisi kemerdekaan Chairil Anwar yang bisa jadi pilihan untuk dibaca di HUT Ri ke 77.

Sebagaimana kita ketahui Chairil Anwar adalah salah satu sastrawan terkenal di Indonesia. Puisi-puisinya memiliki geloa semangat perjuangan.

Dan berikut ini Aspirasiku lansir dari berbagai sumber, puisi kemerdekaan Chairil Anwar yang bisa digunakan untuk dibaca di HUT RI ke 77.

Baca Juga: Cinta Setelah Cinta Hari Ini: Mampus! Rina dan Joni Diculik, Ben Takut Misinya Kembali Gagal Karena Ini

(1)

KARAWANG BEKASI

Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
Tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan berdegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan
Atau tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang-kenanglah kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Syahrir
Kami sekarang mayat
Berilah kami arti
Berjagalah terus di garsi batas pernyataan dan impian
Kenang-kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi

Baca Juga: Cinta Setelah Cinta Hari Ini: Starla Kaget! Acara Dinner Romantis dengan Niko Malah Jadi Berantakan Begini?

(2)

Puisi Diponegoro

Di masa pembangunan ini

tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang

Baca Juga: Contoh Soal Cerdas Cermat Sejarah Hari Kemerdekaan Indonesia, Lengkap dengan Kunci Jawaban

(3)

Halaman:

Editor: Yoga Pratama

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X