Merawat Tradisi Demi Bumi yang Lestari, Kemendikbudristek Gelar peragaan Tenun Nusantara KABAKIL

- Senin, 5 Desember 2022 | 17:45 WIB
Menjaga dan Merawat Tradisi Demi Bumi yang Lestari, Kemendikbudristek Gelar peragaan Tenun Nusantara “KABAKIL” (instagram.com/pusbangfilm)
Menjaga dan Merawat Tradisi Demi Bumi yang Lestari, Kemendikbudristek Gelar peragaan Tenun Nusantara “KABAKIL” (instagram.com/pusbangfilm)

ASPIRASIKU - Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan kegiatan “Tenun Nusantara: Menjaga Tradisi untuk Bumi Lestari”.

Kegiatan pagelaran fesyen dan pameran tenun ini digelar di kawasan Candi Borobudur pada 2 Desember 2022 di Magelang, dengan menggandeng desainer kawakan yakni Edward Hutabarat.

Edward Hutabarat yang telah malang melintang dan dikenal sebagai sosok dengan kepakaran wastra Nusantara ini sukses menggelar presentasi karyanya yang mengangkat eksplorasi kain tenun Nusantara khas Sumba.

Baca Juga: Tayang Hari Ini! Jangan Bercerai Bunda Siap Menghubur Penggemarnya, Berikut Jadwal RCTI 5 Desember 2022

Koleksi tenun yang ditampilkan pada pagelaran peragaan Tenun Nusantara: Menjaga Tradisi untuk Bumi Lestari KABAKIL ini merupakan hasil dari kerja sama Edward Hutabarat dengan para artisan lokal yang begitu menginspirasinya sejak ia melakukan perjalanan ke tanah Sumba, sekitar 20 tahun yang lampau.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid, menyebutkan bahwa kegiatan fashion show adalah kegiatan yang penting dan baik untuk mengangkat dan mengampanyekan kearifan lokal dengan kekinian.

Menurut Hilmar, sapaan akrab untuk Dirjen Kebudayaan, Kemedikbudristek ini sangat penting hasil karya Edward ditampilkan. Terlebih hasil karyanya mengangkat budaya dan hasil karya Nusantara, salah satunya Sumba.

"Yang beda dari fashion show kali ini karena mengangkat hasil karya kerajinan Nusantara. Bahkan cuaca pun tidak menjadi halangan dalam pelaksanaan ini.

Iya, walaupun penyelenggaraan peragaan Tenun Nusantara: Menjaga Tradisi untuk Bumi Lestari KABAKIL diwarnai hujan yang menerpa Kawasan Candi Borobudur namun kita tetap jalan karena antusias dari seluruh pendukung acara," ungkap Hilmar.

Baca Juga: Jangan Lakukan Aksi Ini di Tahun 2023 Jika Tidak Mau Berurusan dengan Anjloknya Keuangan

Dirjen Hilmar berharap bahwa ke depan akan terus bermunculan hasil-hasil karya nusantara. Kemendikbudristek akan mendukung dan selalu terbuka dalam hal pelestarian budaya. “Asalkan apa yang akan dimunculkan dan pesannya harus kuat," pungkasnya.

Sebagaimana wastra Nusantara lain yang sarat akan nilai budaya yang tinggi, kain tenun Sumba memiliki keindahan dari motif yang variatif dan nilai filosofis yang harus tetap dijaga. Hal tersebut yang membuat Edward Hutabarat selalu menjaga pakem dari kain tersebut ketika mengembangkannya.

Edward menilai pentingnya pakem ini karena Kain Sumba (juga kain-kain peradaban dari kepulauan lain) adalah Kain Peradaban. Mereka dicipta untuk melengkapi sebuah seremoni, mulai dari kelahiran, perkawinan, hingga kematian.

Dibalik keindahan kain tenun ini, ada serangkaian proses yang panjang dan tidak mudah. Hal ini juga yang turut merepresentasikan kesabaran penenun lokal dalam membuat kain tenun tersebut.

“Dari mulai memintal sendiri benang dari kapas hingga nantinya menjadi kain, ada satu proses yang disebut Kabakil yaitu teknik akhir dalam menyelesaikan sehelai Kain Sumba, yang dikerjakan dengan arah tenunan berlawanan dan dipelintir,” jelas Edward.

Halaman:

Editor: Tampan Fernando

Sumber: Kemendikbudristek

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X