Waspadai Modus Penipuan Online Terbaru Berkedok Kurir Paket! Salah Unduh File, Saldo Rekening Melayang

ASPIRASIKU – Modus penipuan online memang kerap kali terjadi. Bukan hanya saat ini saja, penipuan online tersebut terjadi sudah lebih dari beberapa tahun lamanya.

Namun, dari banyaknya tingkat kejahatan penipuan online tersebut, yang berbeda adalah metode dan modusnya.

Ada berbagai jenis metode penipuan online mulai dari phising, scam, account takeover, share login info, dan masih banyak lagi.

Bukan hanya metode saja, modus penipuan online juga beragam. Salah satu modusnya seperti yang dibagikan oleh seseorang dengan akun Instagram @evan_neri.tftt.

Dalam akun Instagramnya tersebut, ia membagikan tangkap layar chat dengan penipu yang memiliki modus berkedok kurir paket.

Baca Juga: Hati-hati Penipuan, Apakah Beli Mobil Bekas di Carsome Aman?

“Ini modus kejahatan siber yg baru. Pelaku pura2 dari jasa ekspedisi lalu mengirimkan file dgn ekstensi APK. Klo tidak jeli dan hanya melihat judul file, bakal terkecoh pingin nge-klik dan unduh file nya. Perhatikan dulu ekstensinya apa. File dengan ekstensi APK adalah aplikasi yg berjalan untuk OS android,” tulis keterangan akun @evan_neri.tftt seperti dikutip Aspirasiku Senin, 5 Desember 2022.

Dalam tangkap layar tersebut, penipu mengirimkan sebuah file berekstensi APK.

Ekstensi APK ini berarti format file atau berkas yang dikirimkan, merupakan file yang digunakan untuk mendistribusikan dan memasang software (perangkat lunak seperti aplikasi) dan middleware ke ponsel dengan sistem android.

Sistem ekstensi APK ini biasanya digunakan oleh pengembang, guna mendistribusikan aplikasi ciptaannya kepada para konsumen.

Namun sayangnya, banyak yang menyalahgunakan ekstensi tersebut sebagai jalan untuk melakukan penipuan.

Baca Juga: Harga Tiket Konser NCT 127 Hari Kedua di Calo Tembus 5 Juta, Penuh Drama Mirisnya Lagi Ternyata Penipuan

Dalam kasus seperti yang dibagikan oleh akun Instagram @evan_neri.tftt tersebut, korban yang tidak mengerti tentang format file, terlanjur mengunduh berkas yang berisi sniffing.

Sehingga, data milik korban dapat dengan mudah diketahui oleh hacker yang memiliki maksud menipu tersebut.

Akibat dari penipuan ini, korban akhirnya kehilangan saldo BRIMO.