1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Pahami Sejarahnya!

- Sabtu, 1 Oktober 2022 | 12:15 WIB
1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila. (Pixabay / Mega-Yohana.)
1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila. (Pixabay / Mega-Yohana.)

ASPIRASIKU – Indonesia memiliki banyak peringatan hari-hari besar nasional yang diperingati setiap tahun. Salah satunya hari peringatan Kesaktian Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Oktober.

Hari Kesaktian Pancasila merupakan hari peringatan untuk mengenang sejarah terdahulu dalam mempertahankan ideologi bangsa.

Perlu dipahami bahwa hari Kesaktian Pancasila berbeda dengan hari pancasila walaupun sama-sama peringatan tentang dasar negara.

Baca Juga: Rizki Billar Terancam Hilang Panggung TV, Begini Tanggapan KPI

Jendral Soeharto menetapkan pada tanggal 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila yang merupakan buntut dari peristiwa kelam yang terjadi pada tanggal 30 September 1965 atau sering disebut G30S/PKI.

Peringatan hari Kesaktian Pancasila juga bertujuan untuk mengenang korban penculikan dan pembantaian pada peristiwa G30S/PKI ini.

Seiring berjalannya waktu pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, Pancasila sudah mulai mampu diterima masyarakat sebagai dasar negara. Tetapi di lain pihak ada sebagain kelompok yang menolak Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta: Gak Ada Kapoknya, Siena Terus Bujuk Mama Rosa Unjuk Jadi BA, Namun ...

Partai Komunis Indonesia atau yang sering disebut PKI merupakan kelompok yang ingin menggantikan ideologi pancasila menjadi ideologi komunis. Oleh karena itu terjadilah tragedi yang menewaskan 6 Jendral pada saat itu.

Akibat dari Gerakan 30 September ini menimbulkan beberapa korban yang terbunuh. Korban-korban yang terbunuh dalam peristiwa ini antara lain :
1. Letjen TNI Ahmad Yani
2. Mayjen TNI Raden Suprapto
3. Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono
4. Mayjen TNI Siswondo Parman
5. Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan
6. Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo

Baca Juga: Preman Pensiun 6 Episode 32: Iwan Tyson Ajarkan Didu Tinju, Persiapkan Diri Lawan Yayat Sampai Tumbang

Pada insiden tersebut, Jendral TNI Abdul Harris Nasution juga menjadi sasaran utama yang berhasil selamat. Tetapi Lettu CZI Piere Andreas Tendean yang merupakan ajudannya dan Ade Irma Suryani Nasution yang merupakan anak dari Jendral TNI Abdul Harris Nasution turut menjadi korban yang terbunuh dalam insiden tersebut akibat salah sasaran.

Insiden G30S/PKI ini juga dianggap sebagai usaha pemberontakan pasukan Cakrabirawa yang merupakan pengawal istana. Pasukan ini dianggap memberikan dukungan terhadap PKI yang saat itu diperintah oleh Letkol Untung.

Tiga hari setelah insiden tersebut atau lebih tepatnya pada tanggal 3 Oktober 1965, jasad para korban yang terbunuh baru ditemukan. Jasad para korban ditemukan pada lubang yang terletak di daerah Pondok Gede. Setelah insiden tersebut, lubang itu lebih dikenal dengan sebutan lubang buaya.***

Editor: Adi Gunawan

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X