Afrika Dihebohkan Dengan Marburg Virus, Virus Apa Sih? Apa Gejala dan Pencegahannya?

- Rabu, 1 Maret 2023 | 13:10 WIB
Afrika Dihebohkan Dengan Marburg Virus, Virus Apa Sih? Apa Gejala dan Pencegahannya? (Tangkapan layar laman who.int)
Afrika Dihebohkan Dengan Marburg Virus, Virus Apa Sih? Apa Gejala dan Pencegahannya? (Tangkapan layar laman who.int)

METROASPIRASIKU - Baru-baru ini, virus Marburg menjadi sorotan banyak kalangan. Sebabnya adalah karena ditemukannya serangan virus Marburg tersebut di Guinea Khatulistiwa dan menyebabkan kematian.

Menurut data WHO, tercatat ada 9 orang yang meninggal dunia akibat serangan virus Marburh di Provinsi Ntem, Guinea Khatulistiwa pada hari Senin (13/2).

Apa Itu virus Marburg?

Virus Marburg adalah virus yang sangat menular dan termasuk dalam keluarga Filoviridae, yang juga mencakup virus Ebola.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 1 Maret 2023: Permadi Lancarkan Aksi Balas Dendam ke Aldebaran dari Dalam Penjara

Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1967 di kota Marburg, Jerman, di mana virus ini menyebabkan wabah yang parah di antara pekerja laboratorium yang terpapar dengan monyet hijau Afrika yang terinfeksi yang diimpor dari Uganda.

Virus Marburg merupakan penyakit yang jarang terjadi, tetapi dapat menyebabkan penyakit yang parah dan kematian pada manusia.

Virus ini ditularkan pada manusia melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau cairan tubuhnya, seperti darah, air liur, atau air mani.

Baca Juga: 5 POIN PENJELASAN! Bagaimana Lapisan Bumi Terbentuk? Simak Jawaban Berikut ini

Virus ini juga dapat ditularkan dari orang ke orang melalui kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh lain dari individu yang terinfeksi.

Gejala Terinfeksi virus Marburg

Gejala penyakit virus Marburg biasanya muncul dalam waktu 2 hingga 21 hari setelah terpapar dan meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelemahan.

Gejala yang muncul kemudian bisa termasuk mual, muntah, diare, dan pendarahan internal dan eksternal.

Baca Juga: Mengapa Sampah Plastik Akan Terus Bertambah? Ini Alasan dan Penjelasan untuk Jawab Pertanyaan Berikut

Halaman:

Editor: Kuncoro

Sumber: who.int, infeksiemerging.kemkes.go.id, Berbagai sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X