Grab Singapura Akan 'Mengurangi' Insentif Guna Mendorong Profitabilitas

- Minggu, 22 Mei 2022 | 12:30 WIB
Grab Singapura Akan 'Mengurangi' Insentif Guna Mendorong Profitabilitas. (pexels.com@goumbik)
Grab Singapura Akan 'Mengurangi' Insentif Guna Mendorong Profitabilitas. (pexels.com@goumbik)


ASPIRASIKU - Grab (sebelumnya dikenal sebagai GrabTaxi) merupakan salah satu platform layanan on demand asal Malaysia yang bermarkas di Singapura.

Berawal dari layanan transportasi, perusahaan tersebut kini telah mempunyai layanan lain seperti pengantaran makanan dan pembayaran yang bisa diakses lewat aplikasi mobile.

Dikutip dari kr-asia.com, Grab Singapura akan mulai 'mengurangi' insentif bagi mitra pengemudi pada seperempat paruh tahun, hal tersebut terjadi dikarenakan pasokan pengemudi stabil.

Baca Juga: Mbah Dok, Sosok Jin Khodam Pendamping Nur dalam Film KKN Di Desa Penari, Ternyata ini Penjelasan Hukumnya

Grab Singapura juga mengatakan pada, dalam mencapai profitabilitas setelah bertahun-tahun menghabiskan banyak uang untuk mempertahankan pangsa pasar.

“Kami sangat fokus dalam memenuhi target profitabilitas kami dan tumbuh secara berkelanjutan,” kata CEO Grab Anthony Tan

Melalui penerapan “disciplined cost management”, Grab bertujuan untuk mencapai titik impas untuk pengiriman EBITDA yang disesuaikan (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) pada akhir tahun 2023.

Baca Juga: Ikatan Cinta 22 Mei 2022: Akhirnya Aldebaran Kembali Juga, Namun Sayang Andin Sampaikan Kabar Duka

Langkah ini dilakukan ketika investor beralih dari perusahaan yang tumbuh tinggi dan tidak menguntungkan di tengah kenaikan suku bunga dan inflasi.

Grab go public pada bulan Desember sebagai salah satu daftar startup Asia Tenggara yang paling dinanti, tetapi sejak itu kehilangan lebih dari 70% nilainya.

Perusahaan transportasi motor dan pengiriman terbesar di Asia Tenggara ini telah melaporkan kerugiannya sebesar USD 435 juta selama tiga bulan hingga Maret, menyempit dari kerugian USD 666 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan mencapai USD 228 juta, naik 6% dari tahun sebelumnya, karena ekonomi Asia Tenggara secara bertahap kembali dari pembatasan pandemi.

Baca Juga: Our Blues Episode 15 dan 16: Mi Ran Pergi dari Kehidupan Eun Hee, Alasan Young Ok Memutuskan Jeong Jun Terkuak

Penjualan pengiriman naik 70% menjadi USD 91 juta, tetapi pendapatan mobilitas turun 22% menjadi USD 112 juta. Pendapatan Grab disajikan setelah dikurangi insentif untuk pengemudi, pedagang, dan konsumen.

Penurunan bisnis mobilitasnya menunjukkan bahwa Grab menghabiskan banyak uang untuk insentif, sebagian untuk menarik pengemudi yang kembali dari penguncian.

Halaman:

Editor: Adi Gunawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X